.

.

Rabu, 23 Januari 2013

Realita Sebagian Alumni Rohis Sekolah

Ketika ana sedang makan siang di warung nasi dekat kampus IPB Dramaga, tiba-tiba ada seorang laki-laki/ikhwan yang memanggil ana (padahal belum kenal sama sekali)

Dia bilang :
"Akh, antum alumni Rohis ya?" (mungkin karena ana pakai Jaket Rohis)

"Ya, antum juga?"

"Iya, ana alumni Rohis di SMA 1 Cibungbulang Bogor, ana sudah dari tahun 2008 di sekolah sampai sekarang"

Ana pun heran, kok bisa lama sekali?

"Dia pun menjawab, "Ya, akh. Karena alumni tidak ada yg turun lagi. Ana harus menanggung amanah ini, memegang rohis 3 ANGKATAN.. kelas 1,2, dan 3... Semua mentoring ana pegang... Kalau bukan ana, siapa lagi akh? Alumni yg lain pada sibuk di kampus dan amanahnya...."

"Ana juga pernah kerja di Jakarta selama 2 tahun setengah, namun ana juga sering bolak-balik ke sekolah selama ana kerja di jakarta... Tapi ana memutuskan untuk kembali ke bogor, supaya lebih mudah untuk ke sekolah"

"Ada yang sering silaturahim dengan Rohis, tapi hanya sekedar menanya kabar Rohis"

"Ada yang sering memberi Ide, tapi tidak pernah datang"

"Dan masih banyak lagi"


Ana bertanya kembali :
"Memang antum tidak ada kesibukan akh?"

"Ana sih sekarang hanya kerja saja, setiap Jum'at ana libur (meminta kepada pihak tempat ana bekerja untuk libur di hari itu, karena kalau minta libur hari sabtu, anak-anak rohis tidak ada yang datang).
Jadi ana mengisi mentoring di Rohis sekolah setiap jum'at itu.... Selain itu ana kerja dan kuliah malam"

(Bagaimana dengan kita ya??)

"Kalau dibiarkan kosong, pasti rohis tidk ada yang megang. di Di Bogor, kita sering gesekan  NII / JIL / dan aliran-aliran yg ekstrem... Kalau kita lengah, mereka akan masuk...

"Kalau di Bogor Kota, Rohis-nya lebih tertata dan sudah bagus...
yg mengkhawatirkan di Bogor Kabupaten akh...." katanya.

Lalu dia bertanya kepada ana :
"Antum bagaimana akh? Masih sering ke Sekolah? Bagaimana kondisi disana?"

(Dengan wajah bingung dan tak berdaya, ana tak dapat menjawabnya dengan pasti)

"Ya Allah... Maafkanlh hamba-Mu ini...."

Begitupun dengan beberapa Rohis yang ada di Jakarta (tempat dulu ku berjuang)... Di SMA 79, seorang alumni harus berjuang memegang Rohis lebih dari 5 tahun... memegang Mentoring kelas 1,2,3 seorang diri... Padahal dia memiliki keluarga, anak, pekerjaan, dan kesibukan lainnya...

Bagaimana dengan kita sebagai Alumni Rohis??

"Seonggok kemanusiaan terkapai, siapa yang bertanggung jawab menanggungnya? Bila semua menghindar, biarlah SAYA yang menanggungnya. Semua atau Sebagian...." (Ust. Rahmat Abdullah)

_Bogor, 21 Januari 2013_
_Warung Nasi Babakan Raya_

0 komentar:

Posting Komentar

Iklan

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites